Meremuk ingin dan keinginan, sesaat lengan penakluknya menghalau kearah derasnya arus, ribuan hujatan bahkan jutaan penengadah, memuntahkan luapan asah yang menjarah dan tersita, memohon pada arah aingin, lalu menenggelamkam anak panah langit, jadi rinai membendung arah muara, halimun menerang dan memenjarakan lekuk jiwa, seumpama kehilangan bingar cahaya, pendopo menghampa tanpa do'a....(YK)----